Terperangkap dalam sangkar rindu
yang telah lama mati menghantuiku
Saban malam menangisi setiap pemergianmu
Silih berganti satu persatu
Kian bercelaru
Memikirkan dirimu!dirimu!dirimu juga!aku rindu
Meluluhkan hati walaupun senyumanku nampak benar palsu
Kedukaan tetap menguasai lamunanku
Ku tahu kau bukan untuk ku
Begitu juga engkau yang semakin jauh,membenam kenangan lalu
Begitu juga engkau yang telah lama pergi,akhiri diari cinta sejati
Begitu juga engkau yang sejenak ke mari
Ku impikan bunga yang mekar
Ku mimpikan kekecewaan yang sifar
Direalitikan kenyataan yang tegar
Tanganku menggeletar,hati berdebar
Berpaling arah wajah pemilik hati yang resah
Paling indah antara kita apabila perasaan parah
Haruskah aku tabah?
Menerima ketentuan jodoh kita berakhir sudah?
Ku alihkan pandanganku yang penuh keluh kesah
Ku pejamkan mata yang seakan makin membasah
Mengenangkan kasih yang hancur dimamah
Aku mulai berubah
Cerita kita sudah lama tidak berbuah
Bila berbuah,dahannya pula yang patah
Bila dahannya teguh pohonnya pula yang rebah
Tidak termampu lagi walaupun seluruh tenagaku kerah
Ku pejamkan mata berkali-kali
Ku harapkan dikau kembali
Dalam angan yang sudah tidak bererti
Kerutan dahi menitiskan air mata kini
Ku kesatkannya,menerima ketentuan Ilahi.
Tidak mahu menangis lagi
Dan kecundangnya kita menghukum diri sendiri
Tangisan tak henti-henti
Tak bermakna lagi pengorbanan dan janji
Tak bermakna lagi madah dalam berpuisi
Tak bermakna lagi kata-kata mencuit hati
Yang bermakna kenangan yang mengguris hati
Yang bermakna bila kau menjauhkan diri
Yang bermakna bila kau sudah ada pengganti
Yang tidak pernah ada makna bagimu kesetiaanku untuk menanti
Diketepi,diketepi,diketepi...
Setiap titisan penuh lara
Setiap kesedihan penuh sengsara
Akanku terima...
Untuk selamanya yang kau pasti
Insan yang pernah kau cintai
Terbiar kini dengan janji ikatan suci
Dengan hanya berfantasi
Cinta kita pasti kekal sehingga kini
Saatku bermimpi
Kau masih ku miliki lagi
Usah berdiam diri
Biarkan ku menanti dalam taman yang sunyi...
sepi.......sampai bila harusku begini...sampai bila
sampai bila sakit begini
sampai bila......
Karya:Kuje
Selasa, 28 Jun 2011
Luahan Titisan Airmata
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
1 kenyataan:
Ya, mungkin karena itu
Catat Ulasan