BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 28 Jun 2011

Luahan Titisan Airmata

Terperangkap dalam sangkar rindu
yang telah lama mati menghantuiku
Saban malam menangisi setiap pemergianmu
Silih berganti satu persatu

Kian bercelaru
Memikirkan dirimu!dirimu!dirimu juga!aku rindu
Meluluhkan hati walaupun senyumanku nampak benar palsu
Kedukaan tetap menguasai lamunanku

Ku tahu kau bukan untuk ku
Begitu juga engkau yang semakin jauh,membenam kenangan lalu
Begitu juga engkau yang telah lama pergi,akhiri diari cinta sejati
Begitu juga engkau yang sejenak ke mari

Ku impikan bunga yang mekar
Ku mimpikan kekecewaan yang sifar
Direalitikan kenyataan yang tegar
Tanganku menggeletar,hati berdebar

Berpaling arah wajah pemilik hati yang resah
Paling indah antara kita apabila perasaan parah
Haruskah aku tabah?
Menerima ketentuan jodoh kita berakhir sudah?

Ku alihkan pandanganku yang penuh keluh kesah
Ku pejamkan mata yang seakan makin membasah
Mengenangkan kasih yang hancur dimamah
Aku mulai berubah

Cerita kita sudah lama tidak berbuah
Bila berbuah,dahannya pula yang patah
Bila dahannya teguh pohonnya pula yang rebah
Tidak termampu lagi walaupun seluruh tenagaku kerah

Ku pejamkan mata berkali-kali
Ku harapkan dikau kembali
Dalam angan yang sudah tidak bererti
Kerutan dahi menitiskan air mata kini

Ku kesatkannya,menerima ketentuan Ilahi.
Tidak mahu menangis lagi
Dan kecundangnya kita menghukum diri sendiri
Tangisan tak henti-henti

Tak bermakna lagi pengorbanan dan janji
Tak bermakna lagi madah dalam berpuisi
Tak bermakna lagi kata-kata mencuit hati

Yang bermakna kenangan yang mengguris hati
Yang bermakna bila kau menjauhkan diri
Yang bermakna bila kau sudah ada pengganti

Yang tidak pernah ada makna bagimu kesetiaanku untuk menanti
Diketepi,diketepi,diketepi...
Setiap titisan penuh lara
Setiap kesedihan penuh sengsara

Akanku terima...
Untuk selamanya yang kau pasti
Insan yang pernah kau cintai
Terbiar kini dengan janji ikatan suci

Dengan hanya berfantasi
Cinta kita pasti kekal sehingga kini
Saatku bermimpi
Kau masih ku miliki lagi

Usah berdiam diri
Biarkan ku menanti dalam taman yang sunyi...
sepi.......sampai bila harusku begini...sampai bila
sampai bila sakit begini
sampai bila......

Karya:Kuje

1 kenyataan:

Tanpa Nama berkata...

Ya, mungkin karena itu

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...